
Bagaimana Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di Masa Pandemi? (oleh : Andhira Trianingtyas, S.Hut, M.Si)
Bagaimana Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
di Masa Pandemi?
oleh : Andhira Trianingtyas, S.Hut, M.Si
Di awal semester genap ini hampir semua sekolah
menengah yang ada di Jabodetabek telah melakukan pertemuan tatap muka (PTM).
Kendatipun masih dalam masa pandemi, pemerintah telah mengijinkan para siswa
untuk melakukan pembelajaran secara offline. Tentu tetap dengan mengikuti
ketentuan prokes yang ketat. Sistem pembelajaran secara online telah
menimbulkan berbagai persoalan di kalangan para siswa, khususnya menyangkut
motivasi belajar yang makin merosot karena bermacam ragam keterbatasan, baik
secara teknis maupun metode pembelajaran karena guru dan siswa tidak bertemu
langsung. Apakah setelah pertemuan secara tatap muka sekarang ini motivasi
belajar siswa akan semakin meningkat? Inilah menjadi persoalan utama yang perlu
mendapat perhatian. Bagaimana strategi agar siswa dapat meningkatkan motivasi
belajar mereka pada masa pendemi sekarang ini?
Kata ‘motivasi’ berasal dari bahasa Inggris
motivation yang akar katanya dapat dirujuk dari bahasa Latin movere yang
berarti bergerak atau menggerakkan. Jadi motivasi artinya sesuatu yang
menggerakkan seseorang untuk melakukan atau melaksanakan sesuatu. Maka motivasi
belajar berarti segala sesuatu yang dapat mendorong dan mengerakkan seseorang
untuk belajar atau mempelajari sesuatu. Motivasi dalam belajar memiliki peran
penting menumbuhkan rasa senang, gairah, dan semangat untuk belajar. Minimnya
motivasi belajar pada pembelajaran online disebabkan proses pembelajaran
online. Siswa dapat menjadi kurang aktif dalam penyampaian pendapat dan
pemikirannya, sehingga menyebabkan proses belajar menjadi membosankan, apalagi
di masa pandemi Covid 19 sekarang ini (Pelikan et al., 2021).
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk
mencapai motivasi belajar yang baik (Sukiyasa & Sukoco, 2013, Ferismayanti,
2020; Wardani et al., 2020).
Pertama, menambah kemampuan guru dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam proses pembelajaran online, guru
adalah faktor penentu keberhasilan pembelajaran online. Guru adalah faktor
dominan dalam penentuan kualitas pembelajaran. Pembelajaran yang memiliki
kualitas yang baik, akan menghasilkan hasil belajar yang baik juga.
Kedua, memilih metode pembelajaran yang tepat.
Guru dituntut untuk dapat memilih metode belajar yang tepat untuk mengajar.
Jika guru dapat memilih metode pembelajaran dengan tepat, maka tujuan belajar
akan tercapai dengan lebih mudah. Pemilihan metode belajar yang tepat juga akan
meningkatkan motivasi belajar siswa dan minat belajar siswa sehingga akan
tercipta suasana belajar yang menyenangkan.
Ketiga, memaksimalkan fasilitas pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran, pemanfaatan falitas belajar yang baik juga
menentukan motivasi belajar dalam proses pembelajaran online. Pembelajaran
online memerlukan fasilitas yang menunjang pembelajaran seperti internet,
komputer atau gawai. Pemanfaatan fasilitas yang baik akan memaksimalkan materi
yang akan disampaikan dengan memaksimalkan fungsi fasilitas yang ada. Pihak
sekolah diharapkan memberikan dukungan yang optimal untuk mendukung
pembelajaran online yang dilaksanakan oleh para gurunya. seperti pengadaan
sumber belajar, komputer yang tersambung dengan internet, dan alat- alat yang
mendukung kegiatan pembelajaran bagi para guru. Sarana prasarana tersebut
digunakan untuk mencari pengetahuan dan informasi dari berbagai sumber
(Wulandari & Surjono, 2013).
Keempat, memanfaatkan penggunaan media.
Motivasi belajar siswa pada pembelajaran online dapat ditingkatkan dengan
memanfaatkan penggunaan media yang menarik, sehingga akan membuat siswa
tertarik kepada pembelajaran. Dalam hal ini, guru bisa membuat atau menggunakan
media animasi untuk mendukung pembelajaran online. Contohnya, guru bisa membuat
atau menggunakan media animasi untuk mendukung proses pembelajaran, yaitu dalam
proses penyampaian materi pelajaran yang bersifat abstrak, sehingga dapat lebih
mudah dimengerti dan lebih menarik. Media animasi yang digunakan dapat
menggunakan powerpoint yang menarik, membuat bagan yang menarik, membuat
poster, atau membuat animasi video.
Kelima, melakukan evaluasi pembelajaran.
Evaluasi pada pembelajaran online penting untuk dilakukan. Dengan melakukan
evaluasi, maka dapat diketahui apakah pembelajaran dapat berjalan efektif atau
tidak. Jika dirasa tidak efektif, maka dapat melakukan modifikasi pada system
pembelajaran yang sesuai dengan siswa (Ferismayanti, 2020).
Bila diperhatikan uraian di atas, tampak bahwa
kelima strategi tersebut meliputi aspek-aspek yang ada di luar diri siswa. Hal
ini bisa dipahami karena faktor luar diri atau lingkungan memegang peranan
penting dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Namun selain faktor-faktor
luar diri siswa perlu juga diperhatikan faktor dalam diri siswa untuk bisa
meningkatkan motivasi belajar.
Hal-hal internal ini, misalnya, adalah disiplin
dan kerajinan. Siswa harus memiliki keinginan serta tujuan yang ingin dicapai
dengan harapan mendapat hasil yang paling maksimal. Memang siswa perlu didukung
oleh segala sesuatu yang ada di sekitarnya. Jika keadaan di sekitar tidak
mendukung, maka motivasi belajar juga tidak akan ada. Hal yang paling penting,
yaitu memiliki lingkungan yang supportif dan niat untuk kembali termotivasi.
Seperti misalnya saat tidak ada motivasi, siswa harus proaktif mau mencari
orang lain yang dapat menolongnya meningkatan motivasi. Contohnya saat tidak
memiliki niat belajar tetapi besok ada ulangan, siswa perlu mencari teman untuk
diajak belajar bersama.
Dengan demikian siswa akan tetap memiliki
motivasi belajar baik secara online maupun offline.